Psikoterapi
A.
Defini
Psikoterapi
Menurut Branc (1981) psikoterapi ialah proses dimana
orang berinteraksi atau berusaha untuk mencapai pemahaman antara satu dengan
yang lain, untuk mencapai matlumat khusus yang menuju ke perkembangan diri.
Menurut Dwi Riyanti dan Hendro Prabowo (1998)
psikoterapi adalah perawatan dan penyembuhan terhadap gangguan dan penyakit
jiwa dengan cara yang lebih psikologis daripada fisiologis maupun biologis.
Menurut Hamdani (2001) psikoterapi berasal berasal
dari kata pyche dan therapy. yang bermaksud jiwa dan hati, akal
dan diri atau bagian dari diri manusia dari aspek yang lebih bersifat rohaniah.
Menurut M. Sakura (2016) psikoterapi adalah pengobatan alam pikiran
atau lebih tepatnya pengobatan dan perawatan gangguan psikis melalui metode
psikologis.
B.
Aliran
dalam Psikologi dan Terapi yang digunakan
1. Psikoanalisa
Diperkenalkan oleh Sigmund Freud pada
tahun 1909 teorinya tentang alam
ketidaksadaran, menurut Freud berisi dorongan yang timbul pada masa kanak-kanak
yang terpaksa ditekan sehingga tidak muncul dalam kesadaran. Dalam perkembangan
teorinya Freud mengemukakan pola teori tentang Id ( dorongan naruli ), Ego ( Aku
) dan Superego ( hati nurani ). Pandangan lain dari Freud adalah tentang
mekanisme perhahanan.
Ø Terapi
Psikoanalisa
Terapi
psikoanalisa bersifat intensif dan panjang lebar. Terapis dan klien umumnya
bertemu selama 50 menit beberapa kali dalam seminggu sampai beberapa tahun.
Teknik dalam psikoanalisa disesuaikan untuk meningkatkan kesadaran, memperoleh
pemahaman intelektual atas tingkah laku klien dan untuk memahami makna dari
beberapa gejala. Ada lima teknik dasar dalam psikoanalisa yaitu :
a. Asosiasi
Bebas
Merupakan
metode pengungkapan pengalaman masa lampau dan penghentian emosi-emosi yang
berkaitan dengan situasi traumatik dimasa lalu. Dikenal dengan sebutan
katarsis, katarsis secara sementara dapat mengurangi pengalaman yang
menyakitkan si klien. Klien diminta untuk membersihkan pikirannya dari
pikiran-pikiran dan renungan-renungan sehari-hari dan mengatakan apa yang
muncul dan melintas dipikirannya. Klien diminta untuk mengemukakan segala
sesuatu melalui perasaan atau pikiran dengan melaporkan secepatnya tanpa
sensor. Cara asosiasi bebas dengan mempersilahkan klien berbaring dan terapis
duduk dibelakangnya, agar tidak mengalihkan perhatian klien.
b. Interpretasi
Adalah
prosedur dasar yang digunakan dalam analisis asosiasi bebas, analisis
resistensi dan transparansi. Prosedurnya terdiri atas penetapan analisis,
penjelasan, dan bahkan mengajar klien tentang makna perilaku yang di manifestasikan
dalam mimpi, asosiasi bebas, resistensi dan hubungan terapeutik itu sendiri.
Fungsi dari interpretasi adalah membiarkan ego untuk mencerna materi baru dan
mempercepat proses menyadarkan hal-hal yang tersembunyi.
c. Analisis
Mimpi
Merupakan
prosedur yang paling penting untuk membuka hal-hal yang tidak disadari dan
membantu klien untuk memperoleh pemahaman kepada masalah-masalah yang yang
belum terpecahkan. Selama tidur pertahanan menjadi lebih lemah dan
perasaan-perasaan yang ditekan kemudian muncul ke permukaan. Freud melihat
bahwa didalam mimpi semua keinginan, kebutuhan, dan kekuatan yang tidak
disadari diekspresikan. Beberapa motivasi yang tidak diterima oleh orang lain,
dinyatakan dalam simbolik daripada secara terbuka dan langsung.
d. Resistensi
Adalah
sesuatu yang melawan kelangsungan terapi dan mencegah klien menampilkan hal-hal
yang tidak disadari. Freud memandang bahwa resistensi dianggap sebagai dinamika
tak sadar yang digunakan oleh klien sebagai pertahanan terhadap kecemasan yang
tidak bisa dibiarkan, yang akan meningkat jika klien menjadi sadar atas
dorongan atau perasaan yang ditekan tersebut. Resistensi dapat dilihat
sesebagai sarana untuk bertahan klien terhadap kecemasan.
e. Transferensi
Transferensi
dalam keadaan normal adalah pemindahan emosi dari satu objek ke objek lainnya,
atau secara lebih khusus pemindahan emosi dari orang tua kepada terapis. Dalam
keadaan neurosis, merupakan pemuasan libido klien yang diperoleh melalui
mekanisme pengganti atau lewat kasih sayang yang melekat dan kasih sayang
pengganti.
2. Behaviorisme
Tokoh dalam aliran behaviorisme antara
lain William James, Mac. Dougall, Thorndike dan Watson. Aliran ini mempelajari
perbuatan manusia bukan dari kesadarannya, melainkan mengamati perbuatan dan
tibngkah laku yang berdasarkan pada kenyataan, pengalaman batin di
kesampingkan. Watson dalam teorinya lebih mementingkan tingkah laku terbuka
yang langsung dapat diamati dan diukur daripada tingkah laku tertutup yang
hanya dapat diketahui secara tidak langsung, aliran ini disebut juga sebagai
psikologi S-R.
Ø Terapi
Behaviorisme
Terapi
behavioral berasal dari dua konsep yaitu Pavlovian dan Skinnerian, awal
mulanya terapi dikembangkan oleh Wolpe
(1958) untuk menanggulangi treatment neurosis. Dasar teori behavioral bahwa
perilaku dapat dipahami sebagai hasil kombinasi (1) belajar waktu lalu dalam
hubungannya dengan keadaan serupa, (2) keadaan motivasional sekarang efeknya
terhadap kepekaan terhadap lingkungan, (3) perbedaan biologik baik secara
genetik atau gangguan fisiologik.
a. Desensitiasi
Sistematik
Teknik
ini dikembangkan oleh Wolpe yang mengatakanbahwa perilaku neurosik adalah
ekspresi dalam kecemasan dan respon terhadap kecemasan dapat dieliminasi dengan
menemukan respon yang antagonistik.
Teknik
ini bermaksud untuk mengajarkan klien memberikan respon yang tidak konsisten
dengan kecemasan yang dialami klien, klien diajarkan untuk santai dan
menghubungkan keadaan santai itu dengan membayangkan pengalaman yang
mencemaskan, menggusar dan mengecewakan. Situasi tersebut disusun secara
sistematis.
b. Assertive
Training
Merupakan
teknik dalam konseling yang menitikberatkan pada kasus yang mengalami kesulitan
dalam perasaan yang tidak sesuai dalam menyatakannya.
Assertive training membantu
klien dalam hal berikut:
1. Tidak
dapat menyatakan kemarahannya
2. Mereka
yang sopan berlebihan dan membiarkan orang lain mengambil keuntungan dari
dirinya
3. Mereka
yang mengalami kesulitan dalam berkata tidak
4. Mereka
yang sulit menyatakan cinta dan respon positif lainnya
5. Mereka
yang merasakan tidak punya hak untuk menyatakan pendapat dan pikirannya.
Pada
assertive training konselor berusaha memberikan keberanian pada klien dalam
mengatasi kesulitan terhadap orang lain. Pelaksanaan teknik ini ialah dengan
role playing.
c. Aversion
Terapi
Teknik
ini bertujuan untuk menghukum perilaku yang negatif dan memperkuat perilaku
positif, hukumannya biasanya dengan kejutan listrik atau memberikan ramuan yang
membuat orang muntah.
d. Homework
Adalah
latihan rumah bagi klien yang kurang mampu menyesuaikan diri terhadap situasi
tertentu. Caranya memberinya tugas untuk seminggu.
3. Psikologi
Humanistik
Aliran yang mencoba melihat
keunggulan-keunggulan potensial manusia dan upaya mengaktualisasikannya. Tokoh
yang terkenal dalam aliran ini adalah Karl Roger dan Abraham Maslow. Landasan
dasar psikologi humanistik ialah sebagai berikut :
- Pada
dasarnya citra manusia itu baik
- Manusia
memiliki kebebasan dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan hidupnya
- Manusia
adalah makhluk yang beraktivitas dan tumbuh berkembang untuk tujuan mewujudkan
sisi kemanusiaan
- Dikaji
lebih dalam tentang kemampuan personal individu, dilihat dari dirinya sendiri
bukan dari pandangan orang lain
Teori Maslow yang terkenal adalah teori
motivsasinya yang ada dalam buku “Motivation
and Personality” dalam buku itu diuraikan manusia terdapat 5 macam
kebutuhan yang hirarki.
Ø Terapi
Humanistik
a. Person Centered Therapy
Terapi
yang dikembangkan oleh Carl R. Rogers pada tahun 1942, ia memiliki pandangan
dasar bahwa pada dasarnya manusia bersifat positif, optimis, penuh harapan,
aktif, bertanggung jawab dan penuh harapan. Rogers mengasumsikan bahwa klien
adalah ahli yang paling baik bagi dirinya sendiri dan merupakan orang yang
mampu untuk memecahkan masalahnya sendiri. Terapis memiliki tugas mempermudah
proses pemecahan masalah mereka sendiri, terapis tidak mengajukan pertanyaan
yang menyelidik, membuat penafsiran atau melakukan tindakan. Terapis hanya
menjadi fasilitator.
b. Gestalt
Terapi
Dikembangkan
oleh Frederick Pearls merupakan bentuk terapi eksistesial. Menurut Pearls
individu selalu aktif sebagai keseluruhan bukan hanya bagian-bagian saja. Tujuan
terapi Gestalt untuk membantu klien menjadi individu yang merdeka dan berdiri sendiri. Untuk mencapai
tujuan itu diperlukan (1) usaha membantu klien tentang apa yang dilakukannya,
(2) membantu penyadaran tentang siapa dan hambatan dirinya, (3) membantu klien
untuk menghilangkan hambatan dalam pengembangan penyadaran diri.
c. Logo
terapi
Dikembangkan
oleh Frankl pada tahun 1938 ketika ia menjadi tawanan Nazi bersama tawanan
Yahudi lainnya. Ibu , bapak dan isterinya meninggal di kamp Nazi tersebut. Semua
tawanan mengalami penderitaan yang amat berat, semasa dalam tawanan itu munjuk
inspirasinya mengenain makna kehidupan. Logo terapi bertugas membantu klien
menemukan makna hidup. Logo terapi memiliki tiga konsep dasar yaitu:
-
Kebebasan berkeinginan
-
Keinginan akan makna
-
Makna hidup
Peran terapis harus menunjukan
kepada klien bahwa setiap manusia mempunya tujuan yang unik yang dapat tercapai
dengan suatu cara tertentu terapi juga membuat klien menyadari secara penuh
tanggung jawab dirinya dan memberinya kesempatan untuk memilih, untuk apa,
untuk siapa ia harus bertanggung jawab.
Contoh Kasus Terapi Psikoanalisa :
Isabela Wanita asal
Dodge Center, Minnesota, Amerika yang masa kecilnya mengalami penyiksaan berat
oleh ibu kandungnya sendiri, dalam sebuah lingkungan keluarga ortodoks.
Sang ibu berbuat begitu karena menginginkan anaknya tumbuh kuat dan
berdisiplin, setiap melakukan kesalahan Isabel disiksa oleh ibunya hingga
ketika besar tumbuh menjadi pribadi yang tercerai-berai, bayangan masa lalunya
membuat Isabel mengalami Multiply Personality Disorder di
kehidupan dewasanya.
Isabel adalah seorang
wanita muda, pintar (baik dalam akademik maupun seni) namun sering mengalami
‘kehilangan waktu’. Dr. Wil hadir di dalam hidup Isabel sebagai seorang dokter
sekaligus sahabat yang ingin membantu Isabel ‘mengembalikan’ hidupnya. Di
awali di suatu malam, ketika Isabel tiba-tiba tersadar telah berada di
tengah badai salju di kota Philadhelpia, sementara kenyataannya Isabel tinggal
di New York. Dia tidak ingat bagaimana dia bisa tiba disana, dia tidak mengerti
alasan dia berada di sana. Yang dia ingat, tiga hari yang lalu dia baru keluar
dari laboratorium kimia di kampusnya.
Di New York Isabel
menyewa sebuah apartemen yang ditinggalinya bersama sahabatnya. Sahabatnya
telah mengetahui Gangguan disosiasi yang dialami oleh Isabel. Namun, ternyata
diam-diam Isabel menyimpan perasaan suka sesama jenis terhadap Isabel.
Pada awal terapi, dr .
Wil belum menemukan hal yang signifikan dari Isabel. Namun setelah waktu yang
cukup lama muncul lah pribadi Isabel yang bernama Peggy Lou. Peggy Lou
merupakan pribadi lain dari Isabel yang dapat mengungkapkan kemarahan yang
tidak bisa ditunjukkan oleh Isabel. Disamping Peggy Lou, ada juga kembarannya
yaitu Peggy Ann yang merupakan pribadi lain dari Isabel yang dapat menunjukkan
keberanian yang tidak bisa ditunjukkan oleh Isabel. Setelah itu muncul
pribadi-pribadi lain seperti Vicky yang merupakan sosok impian Isabel yang
sempurna. Kemudian ada lagi pribadi lain yaitu Marcia yang pintar menulis,
Vanessa yang pandai memainkan piano, Marry yang gemar bersajak dan bersifat
keibuan, Helen yang ambisius, Clara yang menyukai musik dan pelajaran Bahasa
Inggris, Anny yang mengidap penyakit psikologis neurasthania , Mike yang
merupakan identifikasi Kakek Isabel yang agresif, Sid merupakan identifikasi
Ayah Isabel yang bersifat hati-hati, Nancy yang tertarik dengan politik,
Marjorie yang periang, Ruthie merupakan sosok bayi, dan terakhir The Bonde yang
menyukai kuliah. Ke-15 pribadi Isabel ini mengenal baik Isabel, tetapi Isabel
sama sekali tidak mengenal mereka. Isabel hanya merasa ada ”waktu yang hilang”
dalam hidupnya yang disebut (fuga).
Ke-15 pribadi yang
lain tersebut sering berdialog dengan dr. Wil dan menyatakan merasa kasihan
dengan sosok Isabel yang pemurung, tidak bisa marah, ceria, bahkan menangis
sekalipun. Pribadi-pribadi yang lain tersebut telah menggantikan hari-hari Isabel
yang dianggap hilang. Contohnya saja ketika Peggy mengambil posisinya saat
Isabel dikelas 3. Peggy telah mampu menghafal perkalian, mampu menyanyi, dan
ceria. Namun semua orang disekitarnya kaget ketika mengetahui tiba-tiba Isabel
yang pintar perkalian, ceria mendadak berubah menjadi Isabel yang pemurung, dan
penakut.
Kepribadian majemuk
yang dialami Isabel membuat dr. Wil heran. Ada 16 pribadi yang berlainan dalam
satu jasad. Dr. Wil mencoba menganalisis apa yang menyebabkan Isabel menjadi
pemurung, kurus, membenci tangan, membenci suara musik, takut untuk memegang
barang-barang yang terbuat dari kaca, dan tak menyukai wanita yang berambut
putih. Melalui pribadi-pribadi lain yang muncul itulah yang mengungkapkan
semuanya kepada dr. Wil.
Melalui
analisa dr. Wil ditemukan lah penyebab terpecahnya kepribadian Isabel.
Kepribadiannya sudah terpecah saat Isabel berusia 2,5 tahun.
DAFTAR
PUSTAKA
Goble, Frank G.
(1987). Mazhab Ketiga Psikologi
Humanistik Abraham Maslow.Yogyakarta: Kanisius
Riyanti, B.P,
Hendro Prabowo.(1998). Psikologi Umum 2.
Jakarta: Universitas Gunadarma
Taufiq, M. I. (2006
). Panduan Lengkap dan Praktis Psikologi
Islam. Jakarta: Gema Insani Press
Basuki, Heru.
(2008). Psikologi Umum. Jakarta:
Universitas Gunadarma
Corey, G. (2009).
Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT. Refika Aditama
Ahmadi, Abu.
(2009). Psikologi Umum. Jakarta:
Rineka Cipta
No comments:
Post a Comment