Thursday, March 16, 2017

Tugas SoftSkill (Psikoterapi)

  
  Psikoterapi
     A.   Defini Psikoterapi

Menurut Branc (1981) psikoterapi ialah proses dimana orang berinteraksi atau berusaha untuk mencapai pemahaman antara satu dengan yang lain, untuk mencapai matlumat khusus yang menuju ke perkembangan diri.
Menurut Dwi Riyanti dan Hendro Prabowo (1998) psikoterapi adalah perawatan dan penyembuhan terhadap gangguan dan penyakit jiwa dengan cara yang lebih psikologis daripada fisiologis maupun biologis.
Menurut Hamdani (2001) psikoterapi berasal berasal dari kata pyche dan therapy. yang bermaksud jiwa dan hati, akal dan diri atau bagian dari diri manusia dari aspek yang lebih bersifat rohaniah.
Menurut M. Sakura (2016)  psikoterapi adalah pengobatan alam pikiran atau lebih tepatnya pengobatan dan perawatan gangguan psikis melalui metode psikologis.
     B.   Aliran dalam Psikologi dan Terapi yang digunakan
1.      Psikoanalisa
Diperkenalkan oleh Sigmund Freud pada tahun 1909 teorinya   tentang alam ketidaksadaran, menurut Freud berisi dorongan yang timbul pada masa kanak-kanak yang terpaksa ditekan sehingga tidak muncul dalam kesadaran. Dalam perkembangan teorinya Freud mengemukakan pola teori tentang Id ( dorongan naruli ), Ego ( Aku ) dan Superego ( hati nurani ). Pandangan lain dari Freud adalah tentang mekanisme perhahanan.
Ø  Terapi Psikoanalisa
Terapi psikoanalisa bersifat intensif dan panjang lebar. Terapis dan klien umumnya bertemu selama 50 menit beberapa kali dalam seminggu sampai beberapa tahun. Teknik dalam psikoanalisa disesuaikan untuk meningkatkan kesadaran, memperoleh pemahaman intelektual atas tingkah laku klien dan untuk memahami makna dari beberapa gejala. Ada lima teknik dasar dalam psikoanalisa yaitu :

a.       Asosiasi Bebas
Merupakan metode pengungkapan pengalaman masa lampau dan penghentian emosi-emosi yang berkaitan dengan situasi traumatik dimasa lalu. Dikenal dengan sebutan katarsis, katarsis secara sementara dapat mengurangi pengalaman yang menyakitkan si klien. Klien diminta untuk membersihkan pikirannya dari pikiran-pikiran dan renungan-renungan sehari-hari dan mengatakan apa yang muncul dan melintas dipikirannya. Klien diminta untuk mengemukakan segala sesuatu melalui perasaan atau pikiran dengan melaporkan secepatnya tanpa sensor. Cara asosiasi bebas dengan mempersilahkan klien berbaring dan terapis duduk dibelakangnya, agar tidak mengalihkan perhatian klien.
b.      Interpretasi
Adalah prosedur dasar yang digunakan dalam analisis asosiasi bebas, analisis resistensi dan transparansi. Prosedurnya terdiri atas penetapan analisis, penjelasan, dan bahkan mengajar klien tentang makna perilaku yang di manifestasikan dalam mimpi, asosiasi bebas, resistensi dan hubungan terapeutik itu sendiri. Fungsi dari interpretasi adalah membiarkan ego untuk mencerna materi baru dan mempercepat proses menyadarkan hal-hal yang tersembunyi.
c.       Analisis Mimpi
Merupakan prosedur yang paling penting untuk membuka hal-hal yang tidak disadari dan membantu klien untuk memperoleh pemahaman kepada masalah-masalah yang yang belum terpecahkan. Selama tidur pertahanan menjadi lebih lemah dan perasaan-perasaan yang ditekan kemudian muncul ke permukaan. Freud melihat bahwa didalam mimpi semua keinginan, kebutuhan, dan kekuatan yang tidak disadari diekspresikan. Beberapa motivasi yang tidak diterima oleh orang lain, dinyatakan dalam simbolik daripada secara terbuka dan langsung.
d.      Resistensi
Adalah sesuatu yang melawan kelangsungan terapi dan mencegah klien menampilkan hal-hal yang tidak disadari. Freud memandang bahwa resistensi dianggap sebagai dinamika tak sadar yang digunakan oleh klien sebagai pertahanan terhadap kecemasan yang tidak bisa dibiarkan, yang akan meningkat jika klien menjadi sadar atas dorongan atau perasaan yang ditekan tersebut. Resistensi dapat dilihat sesebagai sarana untuk bertahan klien terhadap kecemasan. 
e.       Transferensi
Transferensi dalam keadaan normal adalah pemindahan emosi dari satu objek ke objek lainnya, atau secara lebih khusus pemindahan emosi dari orang tua kepada terapis. Dalam keadaan neurosis, merupakan pemuasan libido klien yang diperoleh melalui mekanisme pengganti atau lewat kasih sayang yang melekat dan kasih sayang pengganti.

2.      Behaviorisme
Tokoh dalam aliran behaviorisme antara lain William James, Mac. Dougall, Thorndike dan Watson. Aliran ini mempelajari perbuatan manusia bukan dari kesadarannya, melainkan mengamati perbuatan dan tibngkah laku yang berdasarkan pada kenyataan, pengalaman batin di kesampingkan. Watson dalam teorinya lebih mementingkan tingkah laku terbuka yang langsung dapat diamati dan diukur daripada tingkah laku tertutup yang hanya dapat diketahui secara tidak langsung, aliran ini disebut juga sebagai psikologi S-R.
Ø  Terapi Behaviorisme
Terapi behavioral berasal dari dua konsep yaitu Pavlovian dan Skinnerian, awal mulanya  terapi dikembangkan oleh Wolpe (1958) untuk menanggulangi treatment neurosis. Dasar teori behavioral bahwa perilaku dapat dipahami sebagai hasil kombinasi (1) belajar waktu lalu dalam hubungannya dengan keadaan serupa, (2) keadaan motivasional sekarang efeknya terhadap kepekaan terhadap lingkungan, (3) perbedaan biologik baik secara genetik atau gangguan fisiologik.
a.       Desensitiasi Sistematik
Teknik ini dikembangkan oleh Wolpe yang mengatakanbahwa perilaku neurosik adalah ekspresi dalam kecemasan dan respon terhadap kecemasan dapat dieliminasi dengan menemukan respon yang antagonistik.
Teknik ini bermaksud untuk mengajarkan klien memberikan respon yang tidak konsisten dengan kecemasan yang dialami klien, klien diajarkan untuk santai dan menghubungkan keadaan santai itu dengan membayangkan pengalaman yang mencemaskan, menggusar dan mengecewakan. Situasi tersebut disusun secara sistematis.
b.      Assertive Training
Merupakan teknik dalam konseling yang menitikberatkan pada kasus yang mengalami kesulitan dalam perasaan yang tidak sesuai dalam menyatakannya.
Assertive training membantu klien dalam hal berikut:  
1.      Tidak dapat menyatakan kemarahannya
2.      Mereka yang sopan berlebihan dan membiarkan orang lain mengambil keuntungan dari dirinya
3.      Mereka yang mengalami kesulitan dalam berkata tidak
4.      Mereka yang sulit menyatakan cinta dan respon positif lainnya
5.      Mereka yang merasakan tidak punya hak untuk menyatakan pendapat dan pikirannya.
Pada assertive training konselor berusaha memberikan keberanian pada klien dalam mengatasi kesulitan terhadap orang lain. Pelaksanaan teknik ini ialah dengan role playing.
c.       Aversion Terapi
Teknik ini bertujuan untuk menghukum perilaku yang negatif dan memperkuat perilaku positif, hukumannya biasanya dengan kejutan listrik atau memberikan ramuan yang membuat orang muntah.
d.       Homework
Adalah latihan rumah bagi klien yang kurang mampu menyesuaikan diri terhadap situasi tertentu. Caranya memberinya tugas untuk seminggu.
3.      Psikologi Humanistik
Aliran yang mencoba melihat keunggulan-keunggulan potensial manusia dan upaya mengaktualisasikannya. Tokoh yang terkenal dalam aliran ini adalah Karl Roger dan Abraham Maslow. Landasan dasar psikologi humanistik ialah sebagai berikut :
-       Pada dasarnya citra manusia itu baik
-       Manusia memiliki kebebasan dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan hidupnya
-       Manusia adalah makhluk yang beraktivitas dan tumbuh berkembang untuk tujuan mewujudkan sisi kemanusiaan
-       Dikaji lebih dalam tentang kemampuan personal individu, dilihat dari dirinya sendiri bukan dari pandangan orang lain
Teori Maslow yang terkenal adalah teori motivsasinya yang ada dalam buku “Motivation and Personality” dalam buku itu diuraikan manusia terdapat 5 macam kebutuhan yang hirarki.
Ø  Terapi Humanistik
a.        Person Centered Therapy
Terapi yang dikembangkan oleh Carl R. Rogers pada tahun 1942, ia memiliki pandangan dasar bahwa pada dasarnya manusia bersifat positif, optimis, penuh harapan, aktif, bertanggung jawab dan penuh harapan. Rogers mengasumsikan bahwa klien adalah ahli yang paling baik bagi dirinya sendiri dan merupakan orang yang mampu untuk memecahkan masalahnya sendiri. Terapis memiliki tugas mempermudah proses pemecahan masalah mereka sendiri, terapis tidak mengajukan pertanyaan yang menyelidik, membuat penafsiran atau melakukan tindakan. Terapis hanya menjadi fasilitator.
b.      Gestalt Terapi
Dikembangkan oleh Frederick Pearls merupakan bentuk terapi eksistesial. Menurut Pearls individu selalu aktif sebagai keseluruhan bukan hanya bagian-bagian saja. Tujuan terapi Gestalt untuk membantu klien menjadi individu  yang merdeka dan berdiri sendiri. Untuk mencapai tujuan itu diperlukan (1) usaha membantu klien tentang apa yang dilakukannya, (2) membantu penyadaran tentang siapa dan hambatan dirinya, (3) membantu klien untuk menghilangkan hambatan dalam pengembangan penyadaran diri.
c.       Logo terapi  
Dikembangkan oleh Frankl pada tahun 1938 ketika ia menjadi tawanan Nazi bersama tawanan Yahudi lainnya. Ibu , bapak dan isterinya meninggal di kamp Nazi tersebut. Semua tawanan mengalami penderitaan yang amat berat, semasa dalam tawanan itu munjuk inspirasinya mengenain makna kehidupan. Logo terapi bertugas membantu klien menemukan makna hidup. Logo terapi memiliki tiga konsep dasar yaitu:
-          Kebebasan berkeinginan
-          Keinginan akan makna
-          Makna hidup
Peran terapis harus menunjukan kepada klien bahwa setiap manusia mempunya tujuan yang unik yang dapat tercapai dengan suatu cara tertentu terapi juga membuat klien menyadari secara penuh tanggung jawab dirinya dan memberinya kesempatan untuk memilih, untuk apa, untuk siapa ia harus bertanggung jawab.
            Contoh Kasus Terapi Psikoanalisa :
Isabela Wanita asal Dodge Center, Minnesota, Amerika yang masa kecilnya mengalami penyiksaan berat oleh ibu kandungnya sendiri, dalam sebuah lingkungan keluarga ortodoks. Sang ibu berbuat begitu karena menginginkan anaknya tumbuh kuat dan berdisiplin, setiap melakukan kesalahan Isabel disiksa oleh ibunya hingga ketika besar tumbuh menjadi pribadi yang tercerai-berai, bayangan masa lalunya membuat Isabel mengalami Multiply Personality Disorder di kehidupan dewasanya. 
Isabel adalah seorang wanita muda, pintar (baik dalam akademik maupun seni) namun sering mengalami ‘kehilangan waktu’. Dr. Wil hadir di dalam hidup Isabel sebagai seorang dokter sekaligus sahabat yang ingin membantu Isabel ‘mengembalikan’ hidupnya. Di awali  di suatu malam, ketika Isabel tiba-tiba tersadar telah berada di tengah badai salju di kota Philadhelpia, sementara kenyataannya Isabel tinggal di New York. Dia tidak ingat bagaimana dia bisa tiba disana, dia tidak mengerti alasan dia berada di sana. Yang dia ingat, tiga hari yang lalu dia baru keluar dari laboratorium kimia di kampusnya.
Di New York Isabel menyewa sebuah apartemen yang ditinggalinya bersama sahabatnya. Sahabatnya telah mengetahui Gangguan disosiasi yang dialami oleh Isabel. Namun, ternyata diam-diam  Isabel menyimpan perasaan suka sesama jenis terhadap Isabel.
Pada awal terapi, dr . Wil belum menemukan hal yang signifikan dari Isabel. Namun setelah waktu yang cukup lama muncul lah pribadi Isabel yang bernama Peggy Lou. Peggy Lou merupakan pribadi lain dari Isabel yang dapat mengungkapkan kemarahan yang tidak bisa ditunjukkan oleh Isabel. Disamping Peggy Lou, ada juga kembarannya yaitu Peggy Ann yang merupakan pribadi lain dari Isabel yang dapat menunjukkan keberanian yang tidak bisa ditunjukkan oleh Isabel. Setelah itu muncul pribadi-pribadi lain seperti Vicky yang merupakan sosok impian Isabel yang sempurna. Kemudian ada lagi pribadi lain yaitu Marcia yang pintar menulis, Vanessa yang pandai memainkan piano, Marry yang gemar bersajak dan bersifat keibuan, Helen yang ambisius, Clara yang menyukai musik dan pelajaran Bahasa Inggris, Anny yang mengidap penyakit psikologis neurasthania , Mike yang merupakan identifikasi Kakek Isabel yang agresif, Sid merupakan identifikasi Ayah Isabel yang bersifat hati-hati, Nancy yang tertarik dengan politik, Marjorie yang periang, Ruthie merupakan sosok bayi, dan terakhir The Bonde yang menyukai kuliah. Ke-15 pribadi Isabel ini mengenal baik Isabel, tetapi Isabel sama sekali tidak mengenal mereka. Isabel hanya merasa ada ”waktu yang hilang” dalam hidupnya yang disebut (fuga).
Ke-15 pribadi yang lain tersebut sering berdialog dengan dr. Wil dan menyatakan merasa kasihan dengan sosok Isabel yang pemurung, tidak bisa marah, ceria, bahkan menangis sekalipun. Pribadi-pribadi yang lain tersebut telah menggantikan hari-hari Isabel yang dianggap hilang. Contohnya saja ketika Peggy mengambil posisinya saat Isabel dikelas 3. Peggy telah mampu menghafal perkalian, mampu menyanyi, dan ceria. Namun semua orang disekitarnya kaget ketika mengetahui tiba-tiba Isabel yang pintar perkalian, ceria mendadak berubah menjadi Isabel yang pemurung, dan penakut.
Kepribadian majemuk yang dialami Isabel membuat dr. Wil heran. Ada 16 pribadi yang berlainan dalam satu jasad. Dr. Wil mencoba menganalisis apa yang menyebabkan Isabel menjadi pemurung, kurus, membenci tangan, membenci suara musik, takut untuk memegang barang-barang yang terbuat dari kaca, dan tak menyukai wanita yang berambut putih. Melalui pribadi-pribadi lain yang muncul itulah yang mengungkapkan semuanya kepada dr. Wil.
Melalui analisa dr. Wil ditemukan lah penyebab terpecahnya kepribadian Isabel. Kepribadiannya sudah terpecah saat Isabel berusia 2,5 tahun.

DAFTAR PUSTAKA
Goble, Frank G. (1987). Mazhab Ketiga Psikologi Humanistik Abraham Maslow.Yogyakarta: Kanisius
Riyanti, B.P, Hendro Prabowo.(1998). Psikologi Umum 2. Jakarta: Universitas Gunadarma
Taufiq, M. I. (2006 ). Panduan Lengkap dan Praktis Psikologi Islam. Jakarta: Gema Insani Press
Basuki, Heru. (2008). Psikologi Umum. Jakarta: Universitas Gunadarma
Corey, G. (2009). Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT. Refika Aditama
Ahmadi, Abu. (2009). Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta