Tuesday, January 24, 2017

Analisis Kasus ( Manajemen Sumber Daya Manusia )

A. Masalah Pemerintah

DPRD Flotim Temukan Tiga Masalah Besar di PDAM
Jumat, 31 Juli 2015 09:52

POS KUPANG.COM, LARANTUKA - Tim gabungan komisi- komisi DPRD Kabupaten Flores Timur (Flotim) menemukan tiga masalah besar di organisasi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Pemerintah Kabupaten Flotim dalam menghadapi krisis air yang saat ini dirasakan masyarakat Flotim sangat krusial. Masalah terbesar pertama adalah manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), kedua infrastruktur air yang sudah kadarluwarsa dan ketiga penurunan debit air.
"Tiga masalah besar ini menjadi perhatian bersama pemerintah dan DPRD Flotim. DPRD Flotim akan mengagendakan pada perubahan anggaran untuk memperbaiki sejumlah instalasi sesuai anggaran, termasuk belanja pompa penyedot air seharga Rp 300 juta lebih untuk memaksimalkan pelayanan. Sedangkan manajer PDAM mempunyai tugas utama kembali mengatur SDM yang ada dalam perusahaan. Sejak pengangkatan Direktur PDAM Peren Lamanepa terjadi kontroversi yang cukup hebat. Sejumlah pejabat, termasuk karyawan dalam manajemen PDAM menolak Peren Lamanepa dilantik. Karena itu, Direktur PDAM, Lamanepa wajib membenahi dan merangkul kembali semua SDM yang ada untuk bersama-sama memberikan pelayanan kepada masyarakat," kata ketua tim komisi gabungan DPRD Flotim yang juga Ketua DPRD Flotim, Nani Betan, ST kepada wartawan di Larantuka, Kamis (30/7/2015).
Menurutnya, tiga masalah utama yang sedang dihadapi PDAM, itu juga merupakan hasil uji petik gabungan komisi DPRD Flotim saat turun ke lapangan untuk melihat sejumlah titik air di beberapa sumber mata air di Kota Larantuka, termasuk mendengar masukan dari karyawan PDAM.
Diakui Nani Betan, untuk masalah infrastruktur ada sejumlah sambungan pipa induk yang sudah kadaluwarsa, sudah berumur sekitar 30-an tahun.
"Banyak pipa dan mesin yang sudah tua dan ini perlu diganti. Pipa-pipa yang bocor juga membuat bocornya air sehingga mengurangi debit air yang mengalir ke rumah-rumah pelanggan. Begitu juga dengan pembuatan pagar untuk melindungi sejumlah bak air di sumber air Bama. Sejumlah bak air nampak tidak sangat higienis dan ini juga menjadi perhatian,"kata Nani yang juga Ketua DPD II Golkar Kabupaten Flotim.
Untuk mengatasi penurunan debit air, pemerintah diharapkan terus menggalang masyarakat melakukan penghijauan di sejumlah sumber mata air agar dapat menaikkan debit air atau minimal mempertahankan debit air agar tidak terus berkurang.
"Tiga masalah krusial berupa infrastruktur, debit air dan manajerial menjadi masalah krusial yang harus kita benahi bersama pemerintah. Dan, manajer baru Peren Lamanepa harus mau membangun kepercayaan masyarakat, terutama pelanggan air dengan memberikan pelayanan yang maksimal. Selama kepemimpinan Peren Lamanepa, masyarakat merasakan sangat kesulitan air, karena itu langkah pertama adalah colling down dengan semua SDM yang ada untuk legowo melayani masyarakat Flotim," tegas Nani.
Nani mengakui Direktur PDAM, Peren Lamanepa sudah berjanji untuk kembali membangun komunikasi yang baik dengan semua SDM yang ada di PDAM.
Sebelumnya, Ketua Gerakan Anti Korupsi Flores Timur, Kanisius Ratu Soge melihat maraknya jual beli air minum di Kota Larantuka Flores Timur saat ini menunjukkan tidak ada persoalan dengan ketersediaan air di Flores Timur. (iva)

Analisis Kasus:  
Pemerintah dalam menangani kasus ini harus serius karena air merupakan sumber kehidupan, di daerah Indonesia bagian timur memang sering sekali terjadi krisis air bersih bahkan sumber mata air pun cukup jauh jaraknya dari pemukiman, sehingga sangat diperlukan sekali bantuan dari PDAM untuk memfasilitasi agar air tersebut dapat mengaliri rumah-rumah warga dan memperbaharui infrastruktur yang ada karena sudah sangat lama tidak dilakukan peremajaan sehingga pipa dan penampungan air sudah tida higienis. Peren Lamanepa merupakan Direktur PDAM yang baru saja dilantik, sejak dilantiknya Peren Lamanepa masyarakat merasa sangat sulit mendapatkan air, dengan adanya masalah ini pemerintah harus lebih bisa menindak tegas orang-orang yang memiliki kepentingan tersendiri tanpa memikirkan rakatnya dan memunculkan solusi-solusi atas masalah yang sedang dihadapi warga di Flores Timur. 

No comments:

Post a Comment