A. Masalah Pemerintah
DPRD Flotim Temukan Tiga Masalah Besar di PDAM
Jumat,
31 Juli 2015 09:52
POS
KUPANG.COM, LARANTUKA - Tim gabungan komisi- komisi DPRD Kabupaten Flores Timur (Flotim) menemukan tiga masalah besar di
organisasi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Pemerintah
Kabupaten Flotim dalam menghadapi krisis air yang saat ini dirasakan masyarakat
Flotim sangat krusial. Masalah terbesar pertama adalah manajemen Sumber Daya Manusia
(SDM), kedua infrastruktur air yang sudah kadarluwarsa dan ketiga penurunan
debit air.
"Tiga
masalah besar ini menjadi perhatian bersama pemerintah dan DPRD Flotim. DPRD
Flotim akan mengagendakan pada perubahan anggaran untuk memperbaiki sejumlah instalasi
sesuai anggaran, termasuk belanja pompa penyedot air seharga Rp 300 juta lebih
untuk memaksimalkan pelayanan. Sedangkan manajer PDAM mempunyai tugas utama
kembali mengatur SDM yang ada dalam perusahaan. Sejak pengangkatan Direktur
PDAM Peren Lamanepa terjadi kontroversi yang cukup hebat. Sejumlah pejabat,
termasuk karyawan dalam manajemen PDAM menolak Peren Lamanepa dilantik. Karena
itu, Direktur PDAM, Lamanepa wajib membenahi dan merangkul kembali semua SDM
yang ada untuk bersama-sama memberikan pelayanan kepada masyarakat," kata
ketua tim komisi gabungan DPRD Flotim yang juga Ketua DPRD Flotim, Nani Betan,
ST kepada wartawan di Larantuka, Kamis (30/7/2015).
Menurutnya,
tiga masalah utama yang sedang dihadapi PDAM, itu juga merupakan hasil uji petik
gabungan komisi DPRD Flotim saat turun ke lapangan untuk melihat sejumlah titik
air di beberapa sumber mata air di Kota Larantuka, termasuk mendengar masukan
dari karyawan PDAM.
Diakui
Nani Betan, untuk masalah infrastruktur ada sejumlah sambungan pipa induk yang
sudah kadaluwarsa, sudah berumur sekitar 30-an tahun.
"Banyak
pipa dan mesin yang sudah tua dan ini perlu diganti. Pipa-pipa yang bocor juga
membuat bocornya air sehingga mengurangi debit air yang mengalir ke rumah-rumah
pelanggan. Begitu juga dengan pembuatan pagar untuk melindungi sejumlah bak air
di sumber air Bama. Sejumlah bak air nampak tidak sangat higienis dan ini juga
menjadi perhatian,"kata Nani yang juga Ketua DPD II Golkar Kabupaten
Flotim.
Untuk
mengatasi penurunan debit air, pemerintah diharapkan terus menggalang
masyarakat melakukan penghijauan di sejumlah sumber mata air agar dapat
menaikkan debit air atau minimal mempertahankan debit air agar tidak terus
berkurang.
"Tiga
masalah krusial berupa infrastruktur, debit air dan manajerial menjadi masalah
krusial yang harus kita benahi bersama pemerintah. Dan, manajer baru Peren
Lamanepa harus mau membangun kepercayaan masyarakat, terutama pelanggan air
dengan memberikan pelayanan yang maksimal. Selama kepemimpinan Peren Lamanepa,
masyarakat merasakan sangat kesulitan air, karena itu langkah pertama adalah
colling down dengan semua SDM yang ada untuk legowo melayani masyarakat
Flotim," tegas Nani.
Nani
mengakui Direktur PDAM, Peren Lamanepa sudah berjanji untuk kembali membangun
komunikasi yang baik dengan semua SDM yang ada di PDAM.
Sebelumnya,
Ketua Gerakan Anti Korupsi Flores Timur, Kanisius Ratu Soge melihat maraknya jual beli
air minum di Kota Larantuka Flores Timur saat ini menunjukkan tidak ada persoalan
dengan ketersediaan air di Flores Timur. (iva)
Analisis Kasus:
Pemerintah dalam menangani kasus ini harus
serius karena air merupakan sumber kehidupan, di daerah Indonesia bagian timur
memang sering sekali terjadi krisis air bersih bahkan sumber mata air pun cukup
jauh jaraknya dari pemukiman, sehingga sangat diperlukan sekali bantuan dari
PDAM untuk memfasilitasi agar air tersebut dapat mengaliri rumah-rumah warga
dan memperbaharui infrastruktur yang ada karena sudah sangat lama tidak
dilakukan peremajaan sehingga pipa dan penampungan air sudah tida higienis. Peren Lamanepa merupakan Direktur PDAM yang baru saja
dilantik, sejak dilantiknya Peren Lamanepa masyarakat merasa sangat sulit mendapatkan
air, dengan adanya masalah ini pemerintah harus lebih bisa menindak tegas
orang-orang yang memiliki kepentingan tersendiri tanpa memikirkan rakatnya dan
memunculkan solusi-solusi atas masalah yang sedang dihadapi warga di Flores
Timur.
No comments:
Post a Comment